HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SEBATUNG
Main Article Content
Abstract
Latar Belakang: Bagi ibu hamil, pada dasarnya memerlukan tambahan semua zat gizi, namun seringkali yang kurang adalah energi protein dan mineral seperti zat besi dan Kalium. Kekurangan zat besi akan menimbulkan masalah, diantaranya anemia. Menurut WHO, 40 % ibu hamil di dunia mengalami anemia .Prevalensi anemia pada ibu hamil 14% di negara maju, dan 51 % di negara berkembang yang mana 50% merupakan anemia defisiensi besi. Konsumsi makanan selama kehamilan akan mempengaruhi status gizi ibu hamil tersebut. Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Sebatung. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif analitik dan desain penelitian cross-sectional berupa data sekunder yang diperoleh dari register pemeriksaan ibu hamil. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling dengan jumlah sampel 46 ibu hamil trimester I yang dilakukan pemeriksaan LILA dan Hemoglobin. Data dianalisis dengan uji Korelasi Spearman. Hasil: Persentase tertinggi adalah ibu hamil dengan status gizi normal tetapi tidak anemia sebesar 85,7%, lalu ibu hamil dengan status gizi normal tetapi anemia yaitu sebesar 72,2%, ibu hamil KEK dengan anemia sebesar 27, 8%, dan yang paling sedikit adalah ibu hamil KEK tetapi tidak anemia yaitu 14,3% Berdasarkan uji Korelasi Spearman, didapatkan nilai koefisien korelasi antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil adalah 0,317 dengan signifikasi 0,032 (p-value< 0,05).
Kata kunci : anemia, ibu hamil, status gizi.