S Senam Aerobik Benturan Ringan Menurunkan Gejala Premenopause pada Wanita
DOI:
https://doi.org/10.33859/jni.v3i2.275Kata Kunci:
senam aerobic benturan ringan, gejala premenopauseAbstrak
Latar Belakang: Masa premenopause bagi para wanita adalah masa di mana tubuh mulai mengalami perubahan atau bertransisi menuju menopause. Pada ini akan terjadi perubahan pada tubuh, seperti mulai menurunnya fungsi reproduksi, perubahan hormon, fisik dan psikis. Gejala yang sering menjadi keluhan wanita premenopause ini adalah gejolak rasa panas yang menjalar dari dada ke leher dan muka atau sering dikenal dengan istilah hot flushes, keluar keringat di malam hari atau night sweat, mudah lelah, gangguan tidur, ingatan menurun, mudah merasa cemas, mudah tersinggung dan depresi. Salah satu cara dalam mengurangi gejala premenopause ini adalah dengan berolahraga, satu diantaranya adalah senam aerobik benturan ringan.
Tujuan: Mengidentifikasi efek senam aerobik benturan ringan terhadap gejala premenopause pada wanita premenopause.
Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan praeksperimental dengan rancangan Static Group Comparison/Posttest Only Control, subyek penelitian ini sebanyak 96 wanita premenopause di Kelurahan Sukajaya Palembang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner gejala premenopause. Analisa data perbedaan menggunakan uji independent t test.
Kesimpulan: Penelitian yang dilakukan pada 96 orang ibu premenopause dan hasil analisis menunjukkan gejala premenopause kelompok intervensi lebih ringan daripada kelompok kontrol. Gejala preme-nopause pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai Ï=0,00 (Ï< 0,05).
Unduhan
Referensi
Dale, P., J.A. George, D.F. William, et all. (2018). Neuroscience (4th ed). Oxford University Press.
Daley, AJ., HS. Lampard, C. M. A. (2009). Exercise to Reduce Vasomotor and Other Menopausal Symptoms: A review. Journal of Maturitas, 63, 176–800.
Elavsky, S., Gonzales, J. U., Proctor, D. N., Williams, N., & Henderson, V. W. (2012). Effects of physical activity on vasomotor symptoms: Examination using objective and subjective measures. Menopause, 19(10), 1095–1103. https://doi.org/10.1097/gme.0b013e31824f8fb8
Giriwijoyo, H. Y. S. S. (2012). Ilmu faal olahraga (fisiologi olahraga): fungsi tubuh manusia pada olahraga untuk kesehatan dan prestasi. PT. Remaja Rosdakarya.
Hammar M., Lindblom, H., Lindh-Åstrand, L., & Rubér, et all. (2016). Resistance training for hot flushes in postmenopausal women: A randomised controlled trial. Maturitas, 126, 55–60. https://doi.org/10.1016/j.maturitas.2019.05.005
Hargens, T. A., Kaleth, A. S., Edwards, E. S., & Butner, K. L. (2013). Association between sleep disorders, obesity, and exercise: A review. Nature and Science of Sleep, 5, 27–35. https://doi.org/10.2147/NSS.S34838
Hunter, M. (2014). Managing Hot Flushes with Group Cognitive Behaviour Therapy. In Managing Hot Flushes with Group Cognitive Behaviour Therapy. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315764191
Hussein E.H., Emara, Hala, M. A. M. (2013). Effect of Aerobic Exercise on Depression and Insomnia in Post Menopausal Women. British Journal of Applied Science & Technology, 3(3), 557–566. https://doi.org/10.9734/bjast/2014/3159
Luoto, R., Moilanen, J., Heinonen, R., Mikkola, T., Raitanen, J., Tomas, E., Ojala, K., Mansikkamäki, K., & Nygård, C. H. (2012). Effect of aerobic training on hot flushes and quality of lifea randomized controlled trial. Annals of Medicine, 44(6), 616–626. https://doi.org/10.3109/07853890.2011.583674
Moilanen, J. M., Mikkola, T. S., Raitanen, J. A., Heinonen, R. H., Tomas, E. I., Nygård, C. H., & Luoto, R. M. (2012). Effect of aerobic training on menopausal symptoms-a randomized controlled trial. Menopause, 19(6), 691–696. https://doi.org/10.1097/gme.0b013e31823cc5f7
Morgan, G., & Hamilton, C. (2009). Obstetri dan Ginekologi untuk Kebidanan dan Keperawatan. Nuha Medika.
Reid, K. J., Baron, K. G., Lu, B., Naylor, E., Wolfe, L., & Zee, P. C. (2010). Aerobic exercise improves self-reported sleep and quality of life in older adults with insomnia. Sleep Medicine, 11(9), 934–940. https://doi.org/10.1016/j.sleep.2010.04.014
Salihin, S. (2015). Persepsi Peserta Aerobik Dari Kompetensi Instruktur Aerobik Universitas Negeri Semarang Di Kecamatan Gunungpati Tahun 2013. E-Jurnal Physical Education, Sport(Health and Recreation), 1792–1798. https://doi.org/10.15294/active.v4i5.5464
Schumacher, S. (2009). Nursing for Wellness in Older Adults. Clinical Nurse Specialist, 23(1), 45. https://doi.org/10.1097/01.NUR.0000343075.27343.9b
Smith, J. (2000). Exercise and Sport Science. Mayo Clinic Proceedings, 75(8), 877–878. https://doi.org/10.4065/75.8.877-b
Soekarna, W. (2016). Strategi Berlatih Dan Melatih Senam Aerobik. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3). https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.8993
Sternfeld, B., Guthrie, K. A., Ensrud, K. E., Lacroix, A. Z., Larson, J. C., Dunn, A. L., Anderson, G. L., Seguin, R. A., Carpenter, J. S., Newton, K. M., Reed, S. D., Freeman, E. W., Cohen, L. S., Joffe, H., Roberts, M., & Caan, B. J. (2014). Efficacy of exercise for menopausal symptoms: A randomized controlled trial. Menopause, 21(4), 330–338. https://doi.org/10.1097/GME.0b013e31829e4089
Steward, D. . (2006). Menopause: Mental Health Pratitioner’s Guide. American Psychiatric Publishing, Inc.
Suharjana, F., H. P. (2008). Kebugaran Jasmani Mahasiswa DII. PGSD. PenJas. FIK. UNY. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 5(2), 66–73.
Swasta Budayati, E. (2015). Olahraga dan Fisiologi Reproduksi Wanita. MEDIKORA, 2. https://doi.org/10.21831/medikora.v0i2.4672
Utian, W. H. (2005). Psychosocial and socioeconomic burden of vasomotor symptoms in menopause: A comprehensive review. Health and Quality of Life Outcomes, 3. https://doi.org/10.1186/1477-7525-3-47
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Journal of Nursing Invention E-ISSN 2828-481X
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
