A Analisis Kadar Surfaktan Anionik Pada Air Sungai Barito Menggunakan Metode Spektrofotometri Visible
Abstrak
ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Air merupakan salah satu sumber daya yang meliputi kebutuhan pokok makhluk hidup termasuk manusia, binatang, dan tumbuhan. Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber air yang berlimpah dan dikenal sebagai negara maritim yang terdiri dari ribuan pulau. Indonesia juga memiliki lebih dari 500 sungai. Salah satunya adalah Sungai Barito yang terletak di Desa Ulu Benteng RT.11 Kabupaten Barito Kuala yang masih dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Salah satunya adalah dimanfaatkan untuk mencuci pakaian dan untuk sumber air minum.
TUJUAN: Mengetahui dan membandingkan kadar kandungan surfaktan anionik yang terdapat pada air Sungai Barito dengan interval waktu yang berbeda, yaitu hari ke-1, ke-4 dan ke-7.
METODE: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cohort. Populasi dan sampel yang digunakan yaitu seluruh air Sungai Barito dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang diukur menggunakan metode Spektrofotometer Visible.
HASIL: Nilai signifikan dari hasil perhitungan menggunakan SPSS sebesar 0,593 dengan hasil nilai koefisien relasi (r) 0,997 dan hasil kadar hari ke-1 sebesar 4 mg/L, hari ke-4 sebesar 2 mg/L dan hari ke-7 sebesar 2,8 mg/L yang menunjukkan kadar melebihi ambang batas normal yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 yaitu 0,2 mg/L.
SIMPULAN: Kadar surfaktan anionik pada air Sungai Barito memiliki nilai kadar yang melebihi ambang batas Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 yaitu pada hari ke-1 sebesar 4 mg/L, hari ke-4 sebesar 2 mg/L dan hari ke-7 sebesar 2,8 mg/L. Nilai signifikannya sebesar 0,593 yang artinya tidak ada pengaruh antara waktu dan kadar atau hipotesis ditolak.
Kata kunci: Spektrofotometer Visible, Sungai Barito, Surfaktan Anionik
Referensi
Alwi, M dan Maulina. 2012. Pengujian Bakteri Coliform dan Escherichia coli Pada Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Palu Timur Kota Palu. Jurnal Biocelebes. [Internet]. Vol.6 (1):40-47.Tersediapada:https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/Biocelebes/article/view/3889/2852 [diakses: Juni 2012].Depkes RI. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 TentangPengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran. Jakarata: Kementerian Lingkungan Hidup. Tersedia pada:https://www.slideshare .net/infosanitasi/pp-82-th-2001pengelolaan-kualitas-air-dan-pengendalian-pencemaran-air [diakses: 30 Maret 2012].Dinas Sumbar Daya Air dan Drainase Kota Banjarmasin. 2016Gambaran Singkat Sungai Barito. Banjarmasin: Dinas Sumber Daya Air dan Drainase.
Justitia,M. 2011. Analisis Surfaktan Anionik (Deterjen) pada Limbah Cair Domestik MenggunakanSpektrofotometer Metode MBAS. Skripsi. [Internet]. Tersedia pada: http://www.repository.usu.ac.id [diakses: 13 Juli 2011].Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian kesehatan. Renika Cipta. Jakarta.Santi SS. 2009. Penurunan Konsentrasi Surfaktan Pada Limbah Deterjen Dengan Proses Photokatalitik Sinar UV. Jurnal Teknik Kimia. [Internet]. Vol. 4 (1): 260-264. Tersediapada:https://media.neliti.com/media/publications/134363 -ID-penurunan-kosentrasi-surfactan-pada-limb.pdf [diakses: September 200
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.